Apa Yang Sedang Terjadi Di Dunia Lain?

Yang telah saya pelajari adalah, tujuan segala sesuatu adalah kasih. Muhammad menyangkali bahwa Tuhan mempunyai banyak sekutu, karena ia bukan sekutu Tuhan. Ia sekutu setan. Ia hanya mempromosikan kebencian. Tuhan mempunyai banyak sekutu, dan anda juga dapat mendaftar untuk menjadi sekutu Tuhan. Tidak diperlukan lembar pendaftaran maupun keterangan riwayat hidup. Minta saja agar Tuhan menerima anda. Latar belakang anda tidak diperhatikan. Satu-satunya kualifikasi yang anda perlukan agar dipekerjakan adalah kasih. Jika anda melakukan apa yang dikatakan Yesus, anda akan diterima. Tuhan selalu mempekerjakan orang dan bayarannya luar biasa. Tidak dalam bentuk keuntungan material. Jika anda mengejar materi, bergabunglah dengan organisasi setan. Anda dapat mulai bekerja untuk Tuhan sekarang juga, saat anda telah memutuskannya. Kita bukanlah budak Tuhan, seperti yang dikatakan Muhammad yang gelap pikirannya itu. Kita adalah sekutu-sekutu Tuhan. Budak tidaklah merdeka. Tuhan menciptakan kita dalam citra diri-Nya. Kita benar-benar bebas.

 

Oleh: Ali Sina

Pertanyaan berikut ini diajukan oleh seorang teman. Biasanya saya menjawab pertanyaan seperti ini secara pribadi. Namun, menurut saya ini akan menarik bagi segelintir orang.

Ali, sejak anda mulai percaya kepada Tuhan, bolehkah saya menanyakan sesuatu? Apakah semua orang, tak peduli betapa banyak perbuatan baik atau jahat yang mereka lakukan dalam dunia ini, akan mendapatkan kedamaian setelah kematian? Maksud saya, apakah orang seperti Avjit Roy atau mahatma Gandhi atau Bunda Teresa dan orang yang membunuh Avjit Roy atau Osama atau Saddam, akan mempunyai damai yang sama setelah kematian?

 

Tentu saja tidak! Itu tentu sangat tidak adil.

Apa yang saya ketahui berasal dari semua yang saya baca dan dengar mengenai pengalaman mati suri. Anda juga dapat mencari tahu mengenai kisah-kisah mati suri dan membacanya. Ada ribuan kisah mengenai hal itu, dan walaupun setiap kisah berbeda, masing-masing menyatakan sesuatu yang baru.

Orang yang mati tidak pergi ke tempat yang sama.  Ada yang pergi ke tempat-tempat yang mengerikan dan ada pula yang pergi ke tempat yang penuh kasih.

Mereka yang pergi ke surga tidak berada dalam kategori dan kelas yang sama. Sebagai contoh, jika saya tidak menyakiti orang lain maka besar kemungkinan saya akan pergi ke surga, tetapi saya tidak berada di kelas atau peringkat yang sama dengan orang yang mengorbankan kepentingannya sendiri untuk menolong orang lain.

Saya membaca banyak kisah seperti itu dan saya berdoa memohon pengertian. Ada banyak hal yang tidak saya mengerti. Sedikit demi sedikit saya memahami bahwa nampaknya tujuan kedatangan kita ke dalam dunia ini adalah untuk memilih berbuat baik dari kita sendiri, tanpa harus dipaksa atau diperintahkan, tanpa harus takut pada neraka atau karena tamak akan surga. Lakukan saja kebaikan pada orang lain, tolonglah orang lain yang bertemu kita di jalan hidup kita dan memerlukan bantuan. Lakukanlah tanpa pamrih dan karena kasih.

Kita, termasuk hewan-hewan, adalah seperti sensor Tuhan dalam dunia ini. Tuhan “mengalami” dunia ini melalui kita. Jadi jika kita merasa bahagia, Tuhan merasakan kebahagiaan itu dan jika kita merasa sedih, marah atau tersakiti, Tuhan merasakannya juga. Tuhan terkait dengan kita melalui pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan kita. Apa yang kita perbuat pada orang lain, sesungguhnya kita perbuat kepada Tuhan. Ketika anda memberi makan seseorang, memberinya pakaian, membuatnya bahagia, anda melakukannya kepada Tuhan dan ketika anda menyakiti seseorang anda menyakiti Tuhan.

Sebelum mengetahui hal ini, jika ada orang yang menyakiti saya, saya merasa saya berhak untuk balas dendam. Saya sangat menyesali hal itu. Segala sesuatu yang telah saya lakukan terhadap orang lain, apakah itu baik atau buruk, saya lakukan terhadap Tuhan. Balas dendam bukanlah hak kita. Bukan hanya kita tidak boleh menyakiti orang lain, atau menyakiti binatang, kita juga tidak boleh menyakiti diri kita sendiri. Tubuh kita bukanlah milik kita. Kita meminjamnya. Tubuh kita milik Tuhan dan kita bertanggung-jawab untuk mengurusnya dan mengasihinya. Bersyukurlah untuk hidup anda. Inilah kesempatan kita untuk berkembang secara spiritual. 

Beberapa tahun lalu saya membaca di internet tentang seorang wanita Tionghoa yang dibesarkan sebagai yatim piatu, masuk perguruan tinggi dan kemudian lulus, mendapatkan pekerjaan yang baik dan memutuskan untuk menemui sponsornya. Seseorang selama ini telah membiayainya dan ia tidak pernah mengenal siapa orang orang itu. Ketika ia menemukan sponsornya, ia sangat terkejut karena sponsornya itu bukanlah orang yang kaya melainkan seorang wanita yang bekerja sebagai tukang bersih-bersih. Wanita itu menabung uangnya dan alih-alih membelanjakannya untuk keperluannya sendiri, wanita itu membiayai dua orang gadis. Saat anak-anak yang disponsorinya itu telah dewasa dan menjadi mandiri, wanita itu kemudian membiayai anak-anak lain. Wanita itu sudah tua, tetapi ia bekerja dua putaran untuk membantu dua anak yang tidak dikenalnya. Ketika saya membaca kisah itu dan melihat gambar kedua wanita itu berpelukan dan wanita muda itu menangis, saya pun tidak kuasa menahan tangis. Sesungguhnya kisah ini membuat saya menangis setiap kali saya mengingatnya. Wanita tua itu telah mencapai tingkatan kebaikan yang tertinggi dalam dunia ini.

Ketika kita meninggalkan dunia ini, seringkali kita kembali lagi. Kita kembali berulangkali, hingga kita mengerti bahwa tujuan hidup ini adalah kasih. Jika kita telah mencapainya, kita tidak akan kembali lagi ke dunia ini. Kita menuju tingkatan eksistensi yang lebih tinggi.

Kurang lebih itulah yang diajarkan dalam agama Hindu. Tetapi saya terkejut ketika saya membaca tentang seorang anak laki-laki yang berusia dua setengah tahun. Ia mati dan bertemu dengan seseorang yang telah mencapai tingkatan evolusi spiritual ini. Ia dikirim ke tingkatan-tingkatan yang lebih tinggi dan semua orang bangga padanya. Jiwa tersebut bersinar dengan kebahagiaan dan penuh sukacita. Yang menakjubkan adalah ia hanya seorang batita. Orangtuanya tidak pernah berbicara padanya mengenai Tuhan karena mereka ateis.

Dunia lain bukanlah tempat untuk “beristirahat dalam damai”. Itu adalah dunia yang sangat sibuk. Namun, dunia tersebut diperintah oleh kasih, jadi hanya orang-orang yang berevolusi dalam kasih yang dapat memperoleh “pekerjaan” disana. Kita mendapatkan semua pendidikan yang kita perlukan dalam dunia ini. Hal-hal yang perlu kita pelajari disini adalah hal-hal yang diajarkan oleh Yesus. kita harus mengasihi orang lain, mengampuni yang bersalah kepada kita, percaya kepada Tuhan sekalipun kita berada dalam saat-saat tergelap dalam hidup kita, berbelaskasihan kepada orang lain juga kepada hewan. Alasan kita dapat mempelajari hal-hal ini itu disini karena disinilah kita menghadapi kesulitan, kekerasan, ketidakadilan dan kejahatan. Jika kita mengasihi musuh kita dan mengampuni orang-orang yang menjahati kita, kita dapat bertumbuh. Anda tidak dapat belajar dan memberikan pengampunan di surga, karena disana tidak ada ketidakadilan. Untuk dapat belajar mengampuni anda harus datang ke dalam dunia ini, menghadapi kejahatan dan kekejaman, dan mengampuni orang-orang yang menjahati anda.

Sejak saya percaya kepada Tuhan, saya juga memperoleh pemahaman baru mengenai Muhammad. Sekarang saya tidak hanya memandangnya sebagai seorang gila yang sakit mental. Saya mulai percaya bahwa ia digerakkan oleh sebuah kekuatan demonis. Jika ia hanyalah seorang pembohong, setidaknya ada saat-saat dimana ia benar. Bahkan jam yang rusak pun dua kali sehari menunjukkan waktu yang tepat. Muhammad keliru setiap saat. Satu-satunya cara agar hal ini masuk akal  hanyalah bahwa menyadari bahwa ia dikontrol oleh sebuah entitas yang sangat jahat.

Kita harus melihat sisi positif  dari hal yang paling buruk sekalipun. Pengetahuan ini akan membantu kita menemukan kebenaran. Oleh karena Muhammad selalu salah, yang harus kita lakukan adalah membaca apa yang ia katakan dan kita akan mengetahui bahwa kebalikan dari perkataannya itu adalah kebenaran.

Muhammad mengatakan Tuhan tidak dipersekutukan. (Kecuali dia yang mengklaim diri sebagai satu-satunya penasehat Tuhan). Nah, dari kisah-kisah mati suri saya mendapatkan bahwa Tuhan mempunyai banyak sekutu, bahkan anda dan saya dapat menjadi sekutu-Nya, yaitu jika kita mengerjakan pekerjaan-Nya. Kita juga dapat menjadi sekutu Iblis jika kita melakukan pekerjaan-pekerjaan Iblis. Saya tahu konsep mengenai Iblis ini terdengar sangat aneh dan saya pun menertawakan diri saya sendiri oleh karena hal itu, tetapi orang-orang terus mengatakan bahwa Iblis itu ada dan ada pula yang pernah bertemu Iblis. Memangnya saya tahu apa? Banyak kali saya pun keliru. Lebih baik saya tidak menghakimi hal-hal yang hanya sedikit saya ketahui.

Lagipula, Tuhan mengerjakan urusan-Nya melalui jiwa-jiwa yang diciptakan-Nya. Kita dapat melamar dan bekerja untuk Tuhan jika kita memilih untuk itu. Untuk dapat bekerja bagi Tuhan kita harus menjadi seperti Dia. Kita harus mempunyai kualitas-kualitas ilahi. Jika anda ingin bekerja untuk sebuah organisasi anda maka nilai-nilai inti organisasi itu harus menjadi nilai-nilai anda.

Sama seperti organisasi manapun, anda harus mulai dari bawah dan menuju ke atas. Organisasi Tuhan mempunyai banyak tingkatan. Dunia ini adalah tingkatan terendah dan kita manusia berada di kelas tertinggi dalam tingkatan ini. Hewan-hewan juga ada bersama kita dalam tingkatan ini. Disinilah kita harus bekerja keras dan melakukan tugas manual. Ada kerja keras dan masalah-masalah.

Kita dapat tinggal dalam dunia ini selamanya, terus menerus datang kembali dan melakukan pekerjaan yang berat, atau menjadi cerdas dan memanjati “tangga perusahaan” hingga kita dipekerjakan untuk melakukan tugas manajerial. Yang harus kita lakukan agar dipekerjakan di posisi manajerial adalah mengasihi. Itu saja. Tuhan mengasihi semua orang, termasuk para pendosa, dan jika kita ingin agar Ia mempekerjakan kita maka kita harus menjadi seperti Dia.

Kasihilah orang lain, berbelaskasihan kepada binatang, lihatlah Tuhan dalam diri semua makhluk hidup dan berilah kasih anda kepada mereka. Ampunilah dosa orang lain dan abaikan kelemahan-kelemahan mereka, sama seperti anda mengabaikan kelemahan-kelemahan seorang bayi. Orang-orang yang melakukan kejahatan adalah jiwa-jiwa yang belum dewasa. Mereka menyakiti diri mereka sendiri. Jika anda melakukan hal-hal di atas, anda akan menjadi kandidat untuk dipromosikan. Anda tidak perlu kembali ke dalam dunia ini. Namun anda akan berwenang atas banyak jiwa yang masih terperangkap dalam dunia ini dan membantu mereka untuk bertumbuh secara spiritual. Bagaimana Tuhan dapat mepekerjakan kita untuk melakukan tugas itu jika kita egois, mendahulukan kepentingan kita sendiri daripada kesejahteraan orang lain, atau bahkan melangkahi kepala orang lain agar kita dapat maju dalam hidup ini?

Alasan saya mengasihi Yesus adalah karena Ia mengatakan apa yang harus kita lakukan untuk dapat berevolusi secara spiritual. Tidak ada hubungannya dengan filsafat dan anda tidak perlu menjadi seorang pakar nuklir untuk dapat memahaminya. Pelajaran-pelajarannya sederhana.

• Kasihilah sesamamu (setiap orang adalah sesama kita)

• Lemparlah batu yang pertama jika anda bukan pendosa.

• Jangan mencari selumbar di mata sesamamu sedangkan ada balok di matamu.

•Lebih baik engkau memotong tanganmu dan mencungkil matamu jika oleh karenanya engkau berdosa.

• Ampunilah dosa orang lain sebagaimana Tuhan telah mengampunimu.

• Jangan memikirkan dosa karena dengan memikirkannya saja engkau telah berdosa dalam pikiranmu.

Jika anda telah menguasai pelajaran-pelajaran sederhana ini, anda dapat lulus dari dunia ini. Kemudian anda akan diperjakan sebagai sekutu Tuhan dan mungkin bahkan untuk pergi ke planet lain sebagai duta Tuhan, disalibkan dan kembali sebagai “pejabat” yang bekerja langsung di bawah Yesus. untuk dapat dipromosikan, kita harus bersedia untuk berkorban. 

Jalan spiritual ini bersifat pribadi. Ada orang-orang yang akan datang kembali ke dunia material ad infinitum dan tidak akan pernah lulus. Yang lainnya belajar bagaimana memanjati “tangga perusahaan” dan mendapatkan promosi langsung. Yang telah saya pelajari adalah, tujuan segala sesuatu adalah kasih. Muhammad menyangkali bahwa Tuhan mempunyai banyak sekutu, karena ia bukan sekutu Tuhan. Ia sekutu setan. Ia hanya mempromosikan kebencian. Tuhan mempunyai banyak sekutu, dan anda juga dapat mendaftar untuk menjadi sekutu Tuhan. Tidak diperlukan lembar pendaftaran maupun keterangan riwayat hidup. Minta saja agar Tuhan menerima anda. Latar belakang anda tidak diperhatikan. Satu-satunya kualifikasi yang anda perlukan agar dipekerjakan adalah kasih. Jika anda melakukan apa yang dikatakan Yesus, anda akan diterima. Tuhan selalu mempekerjakan orang dan bayarannya luar biasa. Tidak dalam bentuk keuntungan material. Jika anda mengejar materi, bergabunglah dengan organisasi setan. Anda dapat mulai bekerja untuk Tuhan sekarang juga, saat anda telah memutuskannya. Kita bukanlah budak Tuhan, seperti yang dikatakan Muhammad yang gelap pikirannya itu. Kita adalah sekutu-sekutu Tuhan. Budak tidaklah merdeka. Tuhan menciptakan kita dalam citra diri-Nya. Kita benar-benar bebas.

 

Sumber: Alisina.org