Islam: Bidat atau Agama?

Islam dikenal sebagai agama terbesar kedua di dunia. Kenyataan bahwa 1,2 milyar orang menyebut diri sebagai orang Muslim memberikan Islam jubah legitimasi dan mengkonfirmasi bahwa Islam adalah sebuah agama. Tetapi, benarkah demikian?  

Dapatkah 1,2 milyar orang keliru? Nah, dalam logika kita mengenai apa yang disebut sebagai “argumentum ad numerum“. Artinya, sesuatu adalah benar jika banyak orang memercayainya. Tetapi argumentum ad numerum adalah kesalahan logika. Kebenaran tidak dapat ditentukan oleh konsensus suara mayoritas. Faktanya, banyak argumen terbukti salah, walau semua orang di dunia ini pernah menerimanya sebagai sebuah kebenaran. Sebagai contoh, beberapa abad yang lalu semua orang percaya bahwa bumi ini datar dan merupakan pusat alam semesta. Walaupun ada keyakinan umum tersebut, baik keyakinan bumi sebagai pusat alam semesta (geosentrisitas) dan ide bahwa bumi ini datar adalah keliru. Keyakinan yang salah tidak dapat menjadi benar sekalipun semua orang menganggapnya benar. 

Oleh karena itu, bukan hanya 1,2 milyar orang itu saja, namun seluruh umat manusia bisa salah. Seperti yang dikatakan oleh Bertrand Russell: “Fakta bahwa sebuah opini diterima khalayak ramai sama sekali tidak dapat menjadi bukti apapun yang tidak absurd; sesungguhnya berkenaan dengan kegilaan mayoritas umat manusia, banyak keyakinan sebenarnya lebih sinting ketimbang masuk akal”.
Setelah memecahkan mitos argumentum ad numerum, marilah kita memeriksa Islam dengan seksama dan melihat apakah islam adalah sebuah agama ataukah bidat. 

Berikut ini adalah deskripsi mengenai Bidat:  

  1. Bidat adalah sebuah kelompok keagamaan yang memiliki keyakinan dan praktik-praktik yang ekstrim – keyakinan seringkali bertentangan dengan sains dan logika tetapi dipercayai sebagai kebenaran yang “nyata” oleh para anggota bidat.
  2. Para anggota bidat seringkali mengisolasi diri dari sahabat, keluarga dan masyarakat dan menggunakan teknik-teknik penipuan dan tidak etis untuk perekrutan.
  3. Menggunakan metode-metode manipulatif untuk mengontrol pikiran para pengikut.
  4. Menyanjung/meninggikan pemimpin/para pemimpin mereka yang hanya manusia biasa.
  5. Upaya perekrutan dilakukan oleh semua anggota.
  6. Orang tidak diijinkan mengkritik pemimpin, doktrin, atau organisasi, atau membaca informasi yang mengkritisi bidat tersebut.
  7. Para anggota dilatih untuk menolak dan tidak memercayai kritik terhadap bidat yang adalah dusta dari Satan. 
  8. Para anggota saling memata-matai dan melaporkan kegiatan-kegiatan atau komentar-komentar yang dianggap tidak patut kepada para pemimpin.
  9. Para anggota diajarkan untuk menekan apapun yang dapat memberikan kesan negatif kepada orang luar mengenai bidat tersebut.
  10. Doktrinnya bersifat absolut dan ideologi terinternalisasi sebagai “Kebenaran”.
  11. Para anggota dianjurkan untuk menghindari kontak dengan para mantan anggota atau yang mengkritik, bahkan dengan kerabat mereka.
  12. Para anggota ditanamkan rasa takut yang mendalam berkenaan dengan meninggalkan organisasi itu, dan siapapun yang keluar dari kelompok itu adalah iblis dan tidak jarang menerima hukuman yang sangat berat.
  13. Para anggota dikontrol secara emosi dan diingatkan akan ditangkap dan dihukum.
  14. Tindakan pendisiplinan dilaksanakan oleh para pemimpin kelompok, yang dapat mencakup pengasingan oleh karena hal-hal seperti mempertanyakan kebijakan atau doktrin organisasi.
  15. Orang didorong untuk mengorbankan pendidikan, karir dan kepentingan keluarga untuk melayani/mengutamakan kepentingan bidat.
  16. Dianjurkan hanya bersosialisasi dengan para anggota lain dalam organisasi tersebut dan menghindari orang luar.

 

Semua ciri-ciri ini ada dalam Islam.

  1. Islam mengklaim diri sebagai agama dengan devosi kuat kepada Muhammad dan suatu susunan doktrin yang tidak dapat tergantikan, yang diajarkan Muhammad. Monoteisme digunakan sebagai dasar untuk melakukan kontrol absolut terhadap para pemercaya, dan tidak memberi mereka ruang untuk mempertanyakan atau menginvestigasi jalan-jalan alternatif.
  2. Muhammad memaksa para pengikutnya untuk meninggalkan keluarga mereka (8:72) dan mengumpulkan mereka di Yathrib. Ia berkata: “Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah”. Ia mengingatkan mereka yang tidak mengikutinya, meninggalkan keluarga mereka, akan dikutuk Allah dan “Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam”(4:97). Muhammad bahkan memerintahkan para pengikutnya untuk membunuh orang-orang Muslim yang menjadi kafir (4:89). Di Yathrib ia mengusir dan membunuh orang-orang Yahudi yang tidak percaya kepadanya, dengan demikian menghilangkan kesempatan bagi para pengikutnya untuk berhubungan dengan orang luar dan dipengaruhi siapapun. Dengan cara ini ia melaksanakan kontrol absolut atas hidup dan pikiran para pengikutnya. Jim Jones melakukan hal yang sama. Ia menyebut kota kediamannya “Jonestown” (= Kota Jones). Muhammad mengubah nama Yathrib menjadi Madinatul Nabi (Kota Nabi)
  3. Ia menggunakan metode-metode manipulatif untuk mengontrol pikiran para pengikutnya. Metode-metode ini dimulai dari ancaman api neraka, dan janji-janji firdaus, hingga ritual-ritual doa dan puasa yang tiada henti, menumpulkan pikiran, dan ancaman hukuman fisik termasuk eksekusi dan perang terus menerus, menjaga para pengikutnya untuk senantiasa berada dalam keadaan bermusuhan.
  4. Ia menjadikan dirinya otoritas tunggal di kalangan para pengikutnya dan satu-satunya sumber tuntunan hingga mereka mengandalkannya untuk semua detil kehidupan mereka, termasuk bagaimana berpakaian, bagaimana bercukur, bagaimana berdoa, dan bahkan bagaimana buang air kecil dan cara membersihkan diri setelah buang air besar. Ibadah memang kepada Tuhan tetapi secara efektif dialah satu-satunya obyek pengagungan para pengikutnya dan satu-satunya otoritas. Umumnya Tuhan ditaati tetapi dia adalah “pengganti” Tuhan, sehingga “memiliki” otoritas Tuhan. 
  5. Setiap orang beriman diminta untuk mencapai tujuannya melalui jihad, propaganda atau dengan memberikan kekayaan mereka dengan murah hati. Sura 4:95, 9:20, 49:15, 61:11
  6. Kritik terhadap Muhammad dan Islam benar-benar dilarang dan jika ada yang berani mempertanyakannya atau keputusannya, Omar akan mengayunkan pedangnya dan mengancam akan menggorok leher si penanya dan memaksanya untuk meminta maaf. Pesan ini dikirimkan dengan nada yang sangat jelas sehingga tidak seorang pun boleh mempertanyakan Muhammad dan otoritasnya. Seribu empat ratus tahun kemudian, pesan ini tetap sama. Jika anda mempertanyakan Islam, anda akan dibunuh.
  7. Orang Muslim diperintahkan untuk mengabaikan setiap kritik dan memandangnya sebagai sesuatu yang berasal dari setan, dan seringkali mereka menghindari membaca ulasan kritis mengenai keyakinan mereka. Saya telah mendengar banyak kesaksian dari orang-orang yang murtad yang mengakui awalnya mereka mendapatkan situs ini mereka berhenti membacanya dan mengabaikannya sebagai pekerjaan setan. Lihatlah, saya sendiri tidak pernah membaca buku apapun yang mengkritik Islam dan merengut terhadap seorang teman yang menunjukkan rasa ingin tahunya mengenai Ayat-ayat Setan Salman Rushdie.
  8. Orang Muslim harus saling memata-matai dan melapor jika ada tanda-tanda perbedaan. Amr bil Maroof wa Nahi anil Munkir (Memerintahkan untuk mengikuti/menjalankan agama dan mencegah dari melakukan apa yang dilarang) adalah ketentuan Islam. Setiap Muslim diharuskan mengintip kehidupan pribadi sesamanya Muslim, memata-matai mereka dan mengatakan kepada mereka apa yang harus mereka lakukan dan apa yang tidak boleh mereka lakukan. Setiap orang Muslim adalah penegak agama dan polisi moral bagi sesamanya.
  9. Orang Muslim menutupi apapun yang dapat memperburuk citra Islam. Menjaga citra Islam adalah hal yang terpenting dan orang Muslim terang-terangan berdusta untuk memberi topeng pada agama mereka agar terlihat baik. Sebagai contoh, para wanita dalam Islam diperlakukan seperti binatang dan dipandang kurang cerdas. Setiap orang Muslim mengetahui hal itu, termasuk para wanitanya, yang menyalahkan kaum pria atas hal tersebut alih-alih Islam. Tetapi mereka terang-terangan berdusta dan menyombongkan status wanita yang “ditinggikan” dalam Islam. Jihad berarti perang agresif untuk menyebarkan Islam. Setiap Muslim mengetahui hal itu. Namun mereka semua berdusta dan mengatakan bahwa Jihad berarti “membela diri”. Beberapa tahun yang lalu saya menerima sebuah surel yang berisi kemarahan besar dari seorang Muslim yang mengutuki saya karena membuka fakta bahwa Muhammad telah meniduri anak berusia 9 tahun dan di akhir suratnya ia berkata “kerusakan itu telah terjadi” dan saya pasti akan dihukum atas apa yang telah saya lakukan. Fakta bahwa Muhammad meniduri seorang anak kecil tidak mengusik orang Muslim ini tetapi yang mengusiknya adalah fakta ini diungkapkan.
  10. Islam sangat bersifat absolut dan orang Muslim meyakini bahwa inilah satu-satunya agama yang benar. Bagaimanapun, “kebenaran” ini tidaklah benar dari dirinya sendiri. Ia “benar” karena Muhammad mengatakan demikian.
  11. Orang Muslim diperintahkan untuk menolak orang yang murtad dan yang mengkritik Islam. Para mualaf seringkali dikelilingi mereka dan diisolasi dari keluarga dan sahabat yang non Muslim. Mereka dilimpahi kasih dan mendapatkan banyak dukungan emosi hingga upaya cuci otak diselesaikan.
  12. Orang Muslim ditanamkan rasa takut jika meninggalkan Islam. Rasa takut ini bentuknya dua. Yang pertama adalah takut akan api neraka dan hukuman kekal, dan yang kedua adalah takut ditangkap dan dihukum mati oleh sesama Muslim, termasuk keluarga dan teman dekat mereka.
  13. Orang yang meninggalkan Islam harus selalu hidup dalam ancaman akan ditemukan dan dibunuh. Di bagian komentar Muslim dalam situs ini anda dapat melihat bahwa orang Muslim seringkali berbicara mengenai rasa takut ini dan mengatakan bahwa mereka merasa kasihan kepada saya yang harus selalu kuatir akan nyawa saya sepanjang waktu karena takut akan dibunuh. Nilai-nilai mereka sangat rancu sehingga mereka tidak mengasihani diri mereka sendiri yang menjadi para pembunuh tetapi mengasihani saya yang harus hidup dalam ketakutan [akan] mereka.
  14. Dalam Islam tindakan pendisiplinan mencakup pemukulan, melukai hingga membuat cacat permanen, rajam, dipenggal atau pemenjaraan. Pengasingan dilakukan untuk menghukum pelanggaran-pelanggaran kecil. Ka’b sang penyair dan dua orang lainnya diasingkan selama 50 hari dan selama waktu itu tidak seorangpun yang berbicara pada mereka. Istri ka’b dianjurkan untuk meninggalkannya dan kemanapun ia pergi orang mengacuhkannya seakan-akan ia tidak ada. Semua ini hanya karena ia tidak menyertai Muhammad dalam perang Tabutk.
  15. Orang Muslim diperintahkan untuk mengorbankan kenyamanan mereka, kekayaan juga hidup mereka untuk mempromosikan Islam. Orang-orang muda diperintahkan untuk meninggalkan studi dan pekerjaan mereka, mengobarkan jihad dan melakukan bom bunuh diri agar menjadikan Islam dominan. Keluarga bahkan anak-anak dipandang sebagai “ujian” bagi orang beriman. Untuk membuktikan kesetiaan mereka kepada Allah, mereka harus dapat mengatasi semua “keterikatan duniawi” ini dan bersiap mengorbankan hidup mereka demi tujuan Islam. 
  16. Orang Muslim dilarang bersahabat dengan orang yang tidak beriman sekalipun orang tidak beriman itu adalah kerabat mereka (Sura 3:28). Mereka diajarkan bahwa orang tidak beriman itu najis/kotor (Sura 9:28) dan bahwa orang beriman tidak boleh berhubungan dengan mereka.

Berdasarkan semua hal di atas, Islam adalah bidat. Islam adalah bidat yang terbesar dan paling sukses. Islam secara praktis menggabungkan semua fitur bidat. Bidat-bidat lain bisa jadi tidak memenuhi beberapa poin di atas. Tetapi Islam memenuhi semuanya dan adalah kesalahan besar jika memasukkan Islam ke dalam deretan agama-agama lain hanya karena 1,2 milyar orang bebal menyebut diri mereka sebagai Muslim.

Buktidansaksi.com