Setiap Muslim Bisa Menguji Ruh Muhammad

Kita semua tahu betapa canggih dan kuasanya ruh-ruh yang ada dialam raya. Baik “ruh putih” yang biasa disebut malaikat utusan Tuhan, maupun “ruh hitam” yang disebut setan, jin, atau iblis. Semua jenis ruh ini tadinya adalah makhluk mulia yang Tuhan ciptakan lebih awal mendahului segala binatang, tumbuh-tumbuhan dan manusia. Dalam paham Islam, mereka diciptakan dari api atau cahaya, sedangkan manusia hanya dari tanah. Maka jelas bahwa rank mereka sesungguhnya lebih tinggi dibandingkan dengan kita manusia. Namun Allah agaknya mau menundukkan potensi kesombongan ranking ini ketika Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi”, maka Iblispun berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." (Qs.38:76).

Dan benarlah (!), dan kaum setan-jin-iblis ini menang licik melawan manusia pertama (sehingga Adam terusir dari surga), dan diikuti oleh miliaran manusia selanjutnya:

“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga…” (Qs.7:27).

Sekarang Muslim tentu akan bertanya untuk dirinya: Bilamana Adam dan Hawa adalah manusia yang telah Tuhan ciptakan, sempurna, kudus, dan begitu dekat dengan Allah di Surga – bukan dibumi—maka kenapakah mereka masih kalah melawan syaitan? Mengapakah Adam tidak sanggup menjalani satu saja perintah larangan Allah, yaitu “silahkan makan jutaan buah apa saja yang maha-enak-enak disurga kecuali jangan makan ‘satu buah larangan’”?! Mengapa Adam kalah terhadap setan yang menipunya?

Jawabnya sederhana: Adam tidak sadar, tidak kritis, bahwa setan bisa “menjelma menjadi malaikat” (dalam bentuk ular yang baik-baik saja tampaknya) dan menawarkan tipu daya yang tampaknya logis dan baik!

Nah, begitulah yang terjadi pada Muhammad! Muhammad yang kalah “intim” dengan Allah ketimbang Adam, bahkan belum mengenal apalagi berbicara dengan Allahnya, tentu lebih mudah diperdayakan oleh setan yang telah sukses memperdayakan Adam!

Muhammad lugu tentang ruh,  tidak sadar, bahkan samasekali tidak kritis untuk menguji RUH mana yang telah memasuki dirinya, sejak masih orok hingga dewasa dan sampai menjelang kematiannya! Ia sempat merasa bingung dan was-was, namun semuanya segera diredamkan oleh ruh yang lebih berkuasa itu sebagaimana Adam telah diredamkan kewaspadaan-nya dari tawaran sang ular.

Inilah 12 fakta-fakta pemunculan Ruh Muhammad sebagaimana yang dinyatakan oleh Quran dan Hadits dan sumber Islam lainnya:

1. Tahun 570 M. Muhammad lahir dari rahim ibunya, Aminah, yang sudah janda.
Dan oleh kakeknya, Abdul Muttalib, ia dibawa dan dipersembahkan ke Ka’bah.
Artinya Abdul Muttalib yang kafir itu mempersembahkan sang orok kepada para RUH/ dewa-dewa yang semuanya berhala, karena Ka’bah memang memuat 360 dewa-dewa pagan. Disanalah ia dinamakan “Muhammad” (MH.Haekal p.49), dan disitulah Ruh Misterius menguasai sang sosok yang telah dipersembahkan itu.

2. Muhammad tidak pernah disunat. Bahkan sunat Abraham-pun tidak, walau kelak ia selalu mengklaim bahwa ia adalah penganut agama Ibrahim yang lurus! (Qs. 3:95; 6:161; 2:135 dll). Sunat Abraham yang disyaratkan oleh Tuhan adalah dengan mengerat kulit khatannya pada hari ke-8 (Kejadian 17:12). Tetapi pada hari ke-8, Muhammad justru dibawa masuk kedesa dipedalaman oleh ibu penyususnya Halimah (Haekal p.50). Maka Muhammad tidak pernah dianggap (tak ada dasarnya) menjadi keturunan Abraham. Akibatnya, “agama” yang dibawanya bukanlah bagian sesungguhnya dari “agama Abrahamaic” seperti yang diklaim.

NB. Sebaliknya, Yesus dibawa ke Bait Suci (bukan Kabah yang penuh ruh berhala) untuk diserahkan kepada Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Elohim” Dan bayi Yesus disunat pada usia 8 hari (Luk.2:21-23).

3. Selama 5 tahun dalam asuhan Halimah, Muhammad tidak mempunyai teman-teman sepermainan. Ia hanya bisa bergaul dengan teman-teman imaginer dansering berhalusinasi. Halimah mengakui kepada Aminah bahwa ia merasa Muhammad telah kerasukan RUH (Sirat, p.72).

4. Terakhir, RUH bermanifestasi ketika Muhammad-kecil (umur 4 ½ tahun) pernah mengutarakan kepada Halimah dan suaminya (Harith Abdul ’Uzza) bahwa,

“Dua orang dengan pakaian putih datang dan membaringkannya dan membedah perut saya dan mencari sesuatu entah apa.” [al-Tabari, vol.2,p.710, MH.Haekal p.51, dipermanis dalam Sirat, p.36 (terjm W.M.Watt) & dirujukkan ke QS 94:1-3].

5. Tahun 610, diusia 40, kembali datang RUH misterius (yang kelak dianggap sebagai Jibril?) mengunjungi Muhammad di Gua Hira. Aneh bahwa ruh (yang diklaim dari surga) datang tanpa menyapa/ perkenalkan jati dirinya. Ruh men-teror dengan menggencet Muhammad 3x hingga hampir tak bisa bernafas. Muhammad yang ummi dipaksa membaca 5 ayat (wahyu?) paling awal (Surat Al-Alaq 1-5), dan Ruh-misterius lalu pergi tanpa pamit, meninggalkan Muhammad  terteror berat.

Sejak itulah Muslim menganggap Muhammad telah menerima wahyu Allah yang pertama. Dan karenanya sejak itulah ia dianggap sebagai Nabi Allah. Akan tetapi Muslim akan bingung dimanakah adanya ayat pengangkatan kenabian Muhammad? Bagaimana bunyinya sabda pengangkatan Allah itu? Bukankah 5 ayat surat al-Alaq 1-5 tak ada sangkutan apapun tentang kanabian, hanya berisi sbb:

1.Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.... Dan tak ada sabda pengangkatan bagi seorang Nabi Allah!

NB. Padahal pengangkatan kenabian adalah urusan yang MUTLAK, harus dipersaksikan dengan terang-benderang dari Tuhan kepada umatNya. Nabi Yahya dan Yesus jelas ayat pengangkatannya sebagai Nabi, dari para malaikat dan dari Tuhan sendiri (Lukas pasal 1,2,3 dll).

6. Muhammad terus galau akan pengaruh/perasukan RUH yang tidak men-sejahterakan dirinya. Ia berkata kepada Khadijah: “Saya takut sesuatu terjadi padaku” (oleh Ruh). Dan dalam ketakutannya, Muhammad sampai mencoba bunuh diri berkali-kali (Shahih Bukhari, 1 no.3 dll). Manakah ada nabi sebelumnya, yang ketika diangkat jadi nabi Allah, lalu mau bunuh diri karena ketakutan dan kebingungan? Mungkinkah Allah menobatkan nabiNya dengan cara sedemikian hinanya?

7. Ketika Muhammad mau bunuh diri dengan menerjunkan diri dari bukit, datanglah ruh tsb dengan berkata: “O, Muhammad! Engkau Rasul Allah dan Aku Jibril.”

(Ibn Ishaq, Sirat p.106). NAH, disinilah ketahuan bahwa Ruh tersebut memplintirkan lidahnya persis seperti sang ular di Firdaus yang menipu Adam! “O, Muhammad!

Ia berseru kepada Muhammad: “Engkau Rasul Allah dan Aku Jibril.” (Ibn Ishaq, Sirat p.106). Tapi dia tidak berani menerangkan siapa itu dirinya! Siapa itu Jibril? Utusan setan atau jin atau diri-sendiri atau siapa? Dan apa bukti dan tandanya, nubuat dan otoritas mukjizatnya? Setan dan lainnya juga bisa mengklaim yang sama! (lihat butir 8 dibawah).

8. Ruh misterius itu kepergok berdusta, namun Muhammad yang sudah kesurup itu tetap tak sadar (malahan menginginkannya) yang dia dijadikan nabi palsu. RUH berkata kepada Muhammad bahwa ia adalah utusan-Allah yang mulia dan sangat kuasa, “…yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat” ( QS.53:5).

“Sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar firman (dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),  yang mempunyai kekuatan… (QS.81:19, 20).

Namun RUH itu kepergok cuma klaim kosong saja. Tak ada otoritas ilahinya. Ia tidak satukalipun mampu berbuat mukjizat/ nubuat adikodrati yang bisa ditunjuk-kannya kepada Muhammad maupun umat Arab.

NB. Padahal, Malaikat Gabriel memperkenalkan nama dan jati dirinya, dan mampu bermukjizat untuk membuktikan otoritas dan asalnya dari yang Mahakuasa: “Akulah Gabriel yang melayani Tuhan dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau...” (Luk 1:19). Dan baik Zakharia, Elisabet, dan Maria, semuanya menyaksikan kuasa nubuat & mukjizat Gabriel: Zakharia dihukum bisu 9 bulan secara langsung. Dan Elisabet maupun Maria langsung hamil seperti yang dikatakan oleh Gabriel, walau sungguh mustahil bisa hamil (yang satu sudah mandul diusia tua renta, yang lain masih perawan!)

9. Kelak, setelah kematian Khadijah, istri cilik Muhammad yang baru, Aisyah, juga meriwayatkan bahwa,“Kuasa sihir telah bekerja pada diri Rasulullah sehingga ia mengira ia telah melakukan hubungan sex dengan para istrinya, padahal sesungguh-nya tidak demikian” (Shahih Bukhari, 7 no. 660).Ini berita gawat! Tapi semua Muslim –seperti para istri nabi juga—semuanya tak ambil pusing! Ini lebih gawat.

10. Dan semua Muslim – sama tersihirnya dengan nabinya-- tidak ada satupun yang kritis menggali kenapa sampai ada dakwaan orang2 Quraisy Mekah terhadap Muhammad yang kerakusan. Tertulis di terjemah Quran Indonesia sbb: "Padanya (Muhammad) ada penyakit gila" (QS. 23:70), namun terjemahan ini diselewengkan
dari asli Arab-nya yang diabadikan dalam surga di Lauh Mahfudz tertulis:

“IA KERASUKAN JIN” (A Jinn is in Him) ! Kalau teks Quran ini sampai di-onarkan diam-diam oleh para ulama dan penterjemah Quran, tentu mereka seperti Muhammad juga telah tersihir diam-diam oleh tipu-daya RUH, sehingga tidak ada yang mengkritisinya!

11.Ruh misterius terus menyelimuti jatidirinya dengan berkata kepada Muhammad yang sudah dikuasai/tersihir dan yang kurang awas itu, agar ia dan umatnya jangan menyelidik jatidiri sang RUH: “Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh, katakanlah, ‘Ruh itu adalah urusan Tuhanku dan kamu tidak diberi ilmu melainkan sedikit”(Qs. 17:85).

NB. Padahal Alkitab mengharuskan agar setiap ROH itu wajib diuji, karena (ingat kasus Adam) roh-hitam selalu bisa menyamarkan dirinya menjadi roh-putih,

“…janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Elohim; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia” (1Yoh4:1).

“Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang” (2Kor 11:14).

12.Ruh misterius (Jibril) yang tidak bermukjizat ilahiah itu juga kepergok tidak berdaya dalam doanya untuk kesembuhan Muhammad yang sakit sekarat. Allah tidak mendengar doa RUH tersebut, juga tidak berkata apapun balik kepadanya. Dan Muhammad bukannya sembuh, malahan mati sesaat kemudian:

“Rasul Allah jatuh sakit dan ia (Jibril) mendoakannya dengan berkata, “Demi nama Allah saya mendoakan kelepasanmu dari semua hal yang mencelakakan engkau dan dari semua pihak yang irihati dan dari kutukan sihir, dan Allah akan menyembuhkan engkau”. (al-Tabaqat al-Kabir, Vol.1, p.265).

ALANGKAH SEDIHNYA PERJALANAN MUHAMMAD DIBALIK RUH-MISTERIUS YANG MENGENDALIKAN SELURUH HIDUPNYA, SEJAK OROK HINGGA MATINYA!