Salah Satu Adegan Dalam Film “The Innocence of Moslems” Yang Menghebohkan – Testing Kenabian Muhammad
Khadija kecewa dan membuka kijabnya dan melemparkannya ke bawah, saat Muhammad sedang duduk di pangkuannya, Khadijah berkata kepada Muhammad: ”Apakah engkau masih dapat melihatnya”?
Dan Muhammad menjawabnya, ”Tidak”. Khadijah berkata kepadanya: ”Yakin dan bersukacitalah, demi Allah, dia adalah malaikat dan bukan setan, karena setan tidak akan malu (dan menghilang jika wanita membuka baju), tidak seperti malaikat.” (The Life of the Prophet by Ibn Hisham, hal. 174.)
Video Lengkap Bisa Anda Saksikan di SINI
Salah satu adegan dari film yang menghebohkan ini adalah mengenai Pembuktian Kenabian Muhammad, yang ternyata berdasarkan kesaksian sumber-sumber Islam yang diakui oleh kaum Muslimin sedunia, dilakukan oleh Khadijah, isteri pertama Muhammad yang saat itu bukan seorang Muslim.
Mempelajari sejarah Muhammad menimbulkan banyak pertanyaan. Tidak dapatkah si pembawa wahyu turun kepadanya tanpa menimbulkan banyak masalah? Tidakkah si malaikat dapat meyakinkan Muhammad bahwa dia adalah Rasul Allah? Apakah dia tidak mampu meyakinkannya mengenai panggilannya? Bagaimana mungkin malah istrinya yang meyakinkan Muhammad daripada si malaikat yang diutus itu? Tidak dapatkah malaikat menghilangkan kebingungannya, sampai-sampai dia mengira malaikat itu adalah setan?
Bukankah malaikat tersebut dapat dengan mudah membuktikan bahwa dirinya adalah malaikat Tuhan, jika dia memang benar-benar demikian? Disinipun kita sudah menemukan kejanggalan luar biasa!
Tapi ada yang lebih janggal lagi: Bagaimana Muhammad dan Khadijah pada akhirnya yakin bahwa Muhammad adalah salah satu dari para nabi? [Sebuah testing yang berkonotasi sex dilakukan oleh Khadijah terhadap Ruh/Jibril.]
Ibn Hisham menulis:
“Khadijah mengatakan kepada Muhammad, apakah engkau dapat mengatakan kepadaku tatkala kawan yang mengunjungimu (ruh/ Jibril) itu datang?
Muhammad menjawab, ”Ya”. Ketika dia datang, Muhammad memberitahukan kepada Khadijah.
Khadijah berkata lagi “Apakah engkau melihatnya sekarang”?
Muhammad menjawab, ”Ya”.
Dia mengatakan, berbaliklah dan duduk di paha sebelah kananku. Muhammad pun melakukannya.
Dia mengatakan kepadanya, ”apakah engkau masih dapat melihatnya”?
Muhammad menjawab, ”Ya”.
Khadija kecewa dan membuka kijabnya dan melemparkannya ke bawah, saat Muhammad sedang duduk di pangkuannya, Khadijah berkata kepada Muhammad: ”Apakah engkau masih dapat melihatnya”?
Dan Muhammad menjawabnya, ”Tidak”. Khadijah berkata kepadanya: ”Yakin dan bersukacitalah, demi Allah, dia adalah malaikat dan bukan setan, karena setan tidak akan malu (dan menghilang jika wanita membuka baju), tidak seperti malaikat.” (The Life of the Prophet by Ibn Hisham, hal. 174.)
*[Inilah “testing sexualitas” yang dilakukan oleh Khadijah untuk membuktikan bahwa ruh pewahyunya Muhammad adalah ruh dari Tuhan, dan ini adalah “satu- satunya bukti” tentang kenabian Muhammad, yang bahkan tidak perlu dibuktikan oleh Ruh/ Jibril atau Allah sendiri.]
Cerita ini telah ditulis dalam banyak referensi Islam. (Lihat The Beginning and the End oleh Ismail Ibn Kathir, Vol. III, hal. 15; Sirat Al-Maghzai, oleh Ibn Ishaq, hal. 133; Rawd Al-Unuf oleh Ibn Hisham, hal. 271-272; The Life of Muhammad oleh Dr. Haikal (1982), hal 152; dan Al-Isaba fitamyiz al-Sahaba (Finding the Truth in Judging the [Muhammad’s] Companions) oleh Ibn Hajar Asqalani (1372-1449), Vol IV, hal. 273.)
Artikel disadur dari bacabacaquran.com